Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Bacalah! Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.
2. (Dia) Menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah! Dan Tuhanmu yang Maha Mulia.
4. Yang telah mengajarkan dengan perantara qalam.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Kutipan ayat di atas merupakan surah Al-'Alaq, surah ke 96 di Al-Quran, ayat 1-5. Ayat ini merupakan wahyu pertama yang diturunkan Rasulullah SAW, pada saat beliau sedang menyendiri di gua Hira'.
Kata pertama pada ayat ini adalah sebuah kata perintah, iqro' (bacalah). Jika diteliti lebih lanjut, perintah ini ditujukan Allah bukan hanya kepada Rasulullah SAW saja, tapi juga bagi seluruh umat manusia. Apakah makna tersirat dibalik ayat ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita bergerak ke ayat keempat surah ini. Yang telah mengajarkan dengan perantara qalam. Qalam secara bahasa berarti pena. Sedangkan secara istilah, qalam adalah cara untuk menyampaikan sebuah informasi dari suatu pihak ke pihak lainnya. Contoh qalam sangat mudah ditemukan. Buku-buku pelajaran yang berisi ilmu pengetahuan termasuk ke dalam qalam. Tidak terbatas hanya kepada buku, media-media informasi lainnya, seperti koran, majalah, televisi, radio, internet, dan lain sebagainya pun bisa dikategorikan sebagai qalam. Jika kita kaitkan kembali dengan ayat pertama surah tersebut, maka maksud dari perintah iqro' adalah menyuruh manusia untuk belajar. Sedangkan pada ayat kelima, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya, Allah memberikan penegasan terhadap perintah tersebut.
Inti dari kelima ayat tersebut adalah perintah Allah kepada umat manusia agar mau belajar. Kenapa Allah begitu menegaskan perintah ini di dalam Al-Quran?
Well, tujuan utama dari belajar adalah untuk menuntut ilmu. Ketika seseorang sedang belajar, maka dia akan memperoleh sedikit dari ilmu Allah. Ilmu yang sedikit ini terkadang tidak bisa dimanfaatkan. Seseorang akan membutuhkan ilmu yang lebih banyak lagi, agar manfaat dari ilmu itu terus bertambah. Hal ini tidak jarang membuat seseorang pergi merantau dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk mencari ilmu sepanjang hidupnya. Tidak ada kata pensiun untuk mencari ilmu, dan tidak ada batasan dalam mencari ilmu. Selagi sanggup, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya.
Banyak manfaat dari menuntut ilmu. Tapi di antara sekian banyak manfaat tersebut, ada satu manfaat utama dari menuntut ilmu. Seseorang yang berilmu akan lebih berkesempatan untuk merasakan kekuasaan Allah. Sebagai contoh, banyak fenomena-fenomena alam yang tersirat di Quran. Fenomena ini hanya bisa dibuktikan oleh orang-orang yang berilmu. Saat orang-orang berilmu berhasil membuktikan fenomena tersebut, mereka menyadari bahwa kekuasaan Allah itu benar-benar ada dan sangat luas, meliputi langit dan bumi. Hal ini akan meningkatkan keimanan mereka kepada Allah SWT. Selain itu, banyak para ilmuwan yang sebelumnya non muslim menyatakan diri masuk agama Islam setelah berhasil membuktikan kebenaran Quran. Karena itulah, Allah juga mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.
"Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat" (QS Al-Mujadillah: 11)
''Seorang yang berilmu (alim) dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi serta oleh ikan-ikan di air. Kelebihan seorang alim atas seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti kelebihan sinar bulan atas sinar bintang-bintang.'' (HR Abu Dawud dan Attirmidzi)
Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha mencari ilmu dalam hidup ini. Tidak hanya ilmu yang bersifat duniawi seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan sebagainya yang kita pelajari, tapi juga ilmu-ilmu keagamaan. Perpaduan yang tepat antara ilmu duniawi dan ilmu keagamaan Insya Allah akan menjadikan seseorang sebagai khalifah yang kuat di dunia dan sebagai hamba Allah yang mendapatkan rahmat di akhirat kelak.
Demikianlah catatan kecil ini. Mohon dimaafkan atas segala kesalahan, karena kesalahan itu berasal dari diri penulis sendiri, sedangkan semua kebenaran bersumber dari Allah SWT.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
1. Bacalah! Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.
2. (Dia) Menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah! Dan Tuhanmu yang Maha Mulia.
4. Yang telah mengajarkan dengan perantara qalam.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Kutipan ayat di atas merupakan surah Al-'Alaq, surah ke 96 di Al-Quran, ayat 1-5. Ayat ini merupakan wahyu pertama yang diturunkan Rasulullah SAW, pada saat beliau sedang menyendiri di gua Hira'.
Kata pertama pada ayat ini adalah sebuah kata perintah, iqro' (bacalah). Jika diteliti lebih lanjut, perintah ini ditujukan Allah bukan hanya kepada Rasulullah SAW saja, tapi juga bagi seluruh umat manusia. Apakah makna tersirat dibalik ayat ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita bergerak ke ayat keempat surah ini. Yang telah mengajarkan dengan perantara qalam. Qalam secara bahasa berarti pena. Sedangkan secara istilah, qalam adalah cara untuk menyampaikan sebuah informasi dari suatu pihak ke pihak lainnya. Contoh qalam sangat mudah ditemukan. Buku-buku pelajaran yang berisi ilmu pengetahuan termasuk ke dalam qalam. Tidak terbatas hanya kepada buku, media-media informasi lainnya, seperti koran, majalah, televisi, radio, internet, dan lain sebagainya pun bisa dikategorikan sebagai qalam. Jika kita kaitkan kembali dengan ayat pertama surah tersebut, maka maksud dari perintah iqro' adalah menyuruh manusia untuk belajar. Sedangkan pada ayat kelima, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya, Allah memberikan penegasan terhadap perintah tersebut.
Inti dari kelima ayat tersebut adalah perintah Allah kepada umat manusia agar mau belajar. Kenapa Allah begitu menegaskan perintah ini di dalam Al-Quran?
Well, tujuan utama dari belajar adalah untuk menuntut ilmu. Ketika seseorang sedang belajar, maka dia akan memperoleh sedikit dari ilmu Allah. Ilmu yang sedikit ini terkadang tidak bisa dimanfaatkan. Seseorang akan membutuhkan ilmu yang lebih banyak lagi, agar manfaat dari ilmu itu terus bertambah. Hal ini tidak jarang membuat seseorang pergi merantau dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk mencari ilmu sepanjang hidupnya. Tidak ada kata pensiun untuk mencari ilmu, dan tidak ada batasan dalam mencari ilmu. Selagi sanggup, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya.
Banyak manfaat dari menuntut ilmu. Tapi di antara sekian banyak manfaat tersebut, ada satu manfaat utama dari menuntut ilmu. Seseorang yang berilmu akan lebih berkesempatan untuk merasakan kekuasaan Allah. Sebagai contoh, banyak fenomena-fenomena alam yang tersirat di Quran. Fenomena ini hanya bisa dibuktikan oleh orang-orang yang berilmu. Saat orang-orang berilmu berhasil membuktikan fenomena tersebut, mereka menyadari bahwa kekuasaan Allah itu benar-benar ada dan sangat luas, meliputi langit dan bumi. Hal ini akan meningkatkan keimanan mereka kepada Allah SWT. Selain itu, banyak para ilmuwan yang sebelumnya non muslim menyatakan diri masuk agama Islam setelah berhasil membuktikan kebenaran Quran. Karena itulah, Allah juga mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.
"Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat" (QS Al-Mujadillah: 11)
''Seorang yang berilmu (alim) dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi serta oleh ikan-ikan di air. Kelebihan seorang alim atas seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti kelebihan sinar bulan atas sinar bintang-bintang.'' (HR Abu Dawud dan Attirmidzi)
Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha mencari ilmu dalam hidup ini. Tidak hanya ilmu yang bersifat duniawi seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan sebagainya yang kita pelajari, tapi juga ilmu-ilmu keagamaan. Perpaduan yang tepat antara ilmu duniawi dan ilmu keagamaan Insya Allah akan menjadikan seseorang sebagai khalifah yang kuat di dunia dan sebagai hamba Allah yang mendapatkan rahmat di akhirat kelak.
Demikianlah catatan kecil ini. Mohon dimaafkan atas segala kesalahan, karena kesalahan itu berasal dari diri penulis sendiri, sedangkan semua kebenaran bersumber dari Allah SWT.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kategori Artikel
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar