Rindu Muhammadku

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Pada kesempatan ini, penulis akan memberikan sebuah lirik lagu dari Haddad Alwi, yaitu Rindu Muhammadku. Sebenarnya lagu ini sudah lumayan lama, tapi Haddad Alwi membuat versi baru dari lagu ini. Dengan suasana baru tersebut, lagu ini kembali menjadi terkenal, terutama di bulan Ramadhan ini.


Penyanyi : Haddad Alwi (feat. Anti & Ebith Beat A)
Album : Muhammad Nabiku
Judul lagu : Rindu Muhammadku


Ya Rabbi bil Mustafa
Ya Rabbi bil Mustafa
Ya Rabbi bil Mustafa
Balig ma Qaasidana
Waghfir lana ma ma dha
Ya wasi al karami

Demi cinta-Mu ya Allah
Pada Muhammad nabi-Mu
Ampunilah dosaku
Wujudkan harapanku

Ya Rasullallah salamun'alaik
Ya Rafi 'assya ni waddaraji
Siapa yang cinta pada nabinya
Pasti bahagia dalam hidupnya

Muhammadku Muhammadku dengarlah seruanku
Aku rindu aku rindu kepadamu Muhammadku

Kau yang mengaku cinta kepada nabimu
Kau yang mengaku merindukan nabimu
Jika kau benar-benar cinta dan rindu kepada Muhammad nabimu
Buktikan
Taati perintah-Nya, tinggalkan larangan-Nya
Teladani akhlaknya
Niscaya kelak kau akan berjumpa dengan Rasullallah
Niscaya kelak kau akan berkumpul dengan Rasullallah

Muhammadku Muhammadku dengarlah seruanku
Aku rindu aku rindu kepadamu Muhammadku

Kau ajarkan hidup ini untuk saling mengasihi
Ku tanamkan dalam hati, ku amalkan sejak dini

Ya Rasullallah salamun'alaik
Ya Rafi 'assya ni waddaraji
Engkaulah nabi pembawa cinta
Kau bimbing kami menjuju surga

Muhammadku Muhammadku dengarlah seruanku
Aku rindu aku rindu kepadamu Muhammadku

Muhammadku Muhammadku dengarlah seruanku
Aku rindu aku rindu kepadamu Muhammadku

Muhammadku Muhammadku dengarlah seruanku
Aku rindu aku rindu kepadamu Muhammadku

Kau yang mengaku cinta kepada nabimu
Kau yang mengaku merindukan nabimu
Jika kau benar-benar cinta dan rindu kepada Muhammad nabimu
Buktikan
Taati perintah-Nya, tinggalkan larangan-Nya
Teladani akhlaknya
Niscaya kelak kau akan berjumpa dengan Rasullallah
Niscaya kelak kau akan berkumpul dengan Rasullallah


Sumber: http://forum.cintarasul.co.id


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Menahan Pandangan

Secara bahasa, غَضُّ البَصَرِ (gadh-dhul bashar) berarti menahan, mengurangi atau Menundukkan Pandangan [1]. Menahan pandangan bukan berarti menutup atau memejamkan mata hingga tidak melihat sama sekali atau menundukkan kepala ke tanah saja, karena bukan ini yang dimaksudkan di samping tidak akan mampu dilaksanakan. Tetapi yang dimaksud adalah menjaganya dan tidak melepas kendalinya hingga menjadi liar. Pandangan yang terpelihara adalah apabila seseorang memandang sesuatu yang bukan aurat orang lain lalu ia tidak mengamat-amati kecantikan/kegantengannya, tidak berlama-lama memandangnya, dan tidak memelototi apa yang dilihatnya [2]. Dengan kata lain menahan dari apa yang diharamkan oleh Allah swt dan rasul-Nya untuk kita memandangnya [3].

Dalil Kewajiban Menahan Pandangan

1. Al-Quran:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” (An-Nur [24]: 30-31)

Para ulama tafsir menyebutkan bahwa kata min dalam min absharihim maknanya adalah sebagian, untuk menegaskan bahwa yang diharamkan oleh Allah swt hanyalah pandangan yang dapat dikontrol atau disengaja, sedangkan pandangan tiba-tiba tanpa sengaja dimaafkan. Atau untuk menegaskan bahwa kebanyakan pandangan itu halal, yang diharamkan hanya sedikit saja. Berbeda dengan perintah memelihara kemaluan yang tidak menggunakan kata min karena semua pintu pemuasan seksual dengan kemaluan adalah haram kecuali yang diizinkan oleh syariat saja (nikah).[4]

Larangan menahan pandangan didahulukan dari menjaga kemaluan karena pandangan yang haram adalah awal dari terjadinya perbuatan zina.

2. Hadits Rasulullah saw:

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِي أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِي (رواه مسلم).

Dari Jarir bin Abdillah ra berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang pandangan tiba-tiba (tanpa sengaja), lalu beliau memerintahkanku untuk memalingkannya. (HR. Muslim).

Maksudnya jangan meneruskan pandanganmu, karena pandangan tiba-tiba tanpa sengaja itu dimaafkan, tapi bila diteruskan berarti disengaja.

((لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ، وَلاَ تَنْظُرُ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ، وَلاَ يُفْضِي الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ، وَلاَ الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ)). (رواه مسلم وأحمد وأبو داود والترمذي).

Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain, dan seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain. Seorang laki-laki tidak boleh bersatu (bercampur) dengan laki-laki lain dalam satu pakaian, dan seorang perempuan tidak boleh bercampur dengan perempuan lain dalam satu pakaian. (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud & Tirmidzi).

((يَا عَلِيُّ، لاَ تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ؟ فَإِنَّ لَكَ الأُوْلَى، وَلَيْسَتْ لَكَ الآخِرَةُ)) [رواه الترمذي وأبو داود وحسنه الألباني].

Wahai Ali, jangan kamu ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya, karena yang pertama itu boleh (dimaafkan) sedangkan yang berikutnya tidak. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud dan di-hasan-kan oleh Al-Bani).

((الْعَيْنَانِ تَزْنِيَانِ، وَزِنَاهُمَا النَّظَرُ)) [متفق عليه].

Dua mata itu berzina, dan zinanya adalah memandang. (Muttafaq ‘alaih).

Penyebab Mengumbar Pandangan

Di antara faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengumbar pandangannya adalah:

1. Mengikuti hawa nafsu dan ajakan syaithan
2. Jahil (tidak tahu) terhadap akibat negatif mengumbar pandangan, di antaranya bahwa mengumbar pandangan itu penyebab utama zina.
3. Hanya mengandalkan dan mengingat ampunan Allah swt dan lupa terhadap ancaman siksa-Nya.
4. Melihat atau menyaksikan media yang porno atau berbau pornografi baik cetak, elektronik, atau internet.
5. Tidak menikah atau menunda pernikahan bagi mereka yang sebenarnya telah siap untuk menikah.
6. Sering berada di tempat-tempat bercampurbaurnya laki-laki dan perempuan, seperti pasar atau mall.
7. Merasakan kelezatan semu ketika memandang yang haram sebagai akibat dari lemahnya iman dan tidak hadirnya keagungan Allah swt dalam hatinya. Karena orang yang merasakan keagungan-Nya pasti akan bersedih kalau berbuat maksiat kepada-Nya.
8. Godaan dari lawan jenis berupa pakaian yang membuka aurat, ucapan, atau gerakan tubuh yang menarik perhatian.

Akibat Negatif Memandang yang Haram

1. Rusaknya hati.

Pandangan yang haram dapat mematikan hati seperti anak panah mematikan seseorang atau minimal melukainya. Seorang penyair berkata:
لِقَلْبِكَ يَوْمًا أَتْعَبَتْكَ الْمَنَاظِرُ وَكُنْتَ إِذَا أَرْسَلْتَ طَرْفَكَ رَائِدًا
عَلَيْهِ وَلاَ عَنْ بَعْضِهِ أَنْتَ صَابِرُ رَأَيْتَ الَّذِي لاَ كُلَّهُ أَنْتَ قَادِرٌ

Kau ingin puaskan hatimu dengan mengumbar pandanganmu

Suatu saat pandangan itu pasti kan menyusahkanmu.

Engkau tak kan tahan melihat semuanya,

Bahkan terhadap sebagiannya pun kesabaranmu tak berdaya.

Atau seperti percikan api yang membakar daun atau ranting kering lalu membesar dan membakar semuanya:
وَمُعْظَمُ النَّارِ مِنْ مُسْتَصْغَرِ الشَّرَرِ كُلُّ الحَوَادِثِ مَبْدَؤُهَا النَّظَرُ

Segala peristiwa bermula dari pandangan,

dan api yang besar itu berasal dari percikan api yang kecil.

2. Terancam jatuh kepada zina.

Ibnul Qayyim berkata bahwa pandangan mata yang haram akan melahirkan lintasan pikiran, lintasan pikiran melahirkan ide, sedangkan ide memunculkan nafsu, lalu nafsu melahirkan kehendak, kemudian kehendak itu menguat hingga menjadi tekad yang kuat dan biasanya diwujudkan dalam amal perbuatan (zina). Penyair berkata:
فَكَلاَمٌ فَمَوْعِدٌ فَلِقَاءُ نَظْرَةٌ فَابْتِسَامَةٌ فَسَلاَمٌ

Bermula dari pandangan, senyuman, lalu salam,..

Lantas bercakap-cakap, membuat janji, akhirnya bertemu.

3. Lupa ilmu.

4. Turunnya bala’

Amr bin Murrah berkata: “Aku pernah memandang seorang perempuan yang membuatku terpesona, kemudian mataku menjadi buta. Ku harap itu menjadi kafarat penghapus dosaku.”

5. Merusak sebagian amal.

Hudzaifah ra berkata: “Barangsiapa membayangkan bentuk tubuh perempuan di balik bajunya berarti ia telah membatalkan puasanya.”

6. Menambah lalai terhadap Allah swt dan hari akhirat.

7. Rendahnya mata yang memandang yang haram dalam pandangan syariat Islam.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: ((لَوِ اطَّلَعَ أَحَدٌ فِي بَيْتِكَ وَلَمْ تَأْذَنْ لَهُ، فَخَذَفْتَهُ بِحَصَاةٍ فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ، مَا كَانَ عَلَيْكَ جُنَاحٌ)) (متفق عليه).

Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang melongok ke dalam rumahmu tanpa izinmu, lalu kau sambit dengan kerikil hingga buta matanya, tak ada dosa bagimu karenanya.” (Muttafaq ‘alaih).

Manfaat Menahan Pandangan

Di antara manfaat menahan pandangan adalah:

1. Membebaskan hati dari pedihnya penyesalan, karena barangsiapa yang mengumbar pandangannya maka penyesalannya akan berlangsung lama.

2. Hati yang bercahaya dan terpancar pada tubuh terutama mata dan wajah, begitu pula sebaliknya jika seseorang mengumbar pandangannya.

3. Terbukanya pintu ilmu dan faktor-faktor untuk menguasainya karena hati yang bercahaya dan penuh konsentrasi. Imam Syafi’i berkata:

شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوْءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ العِـلْمَ نُـوْرٌ وَنُوْرُ اللهِ لاَ يُهْـدَي لِعَاصِي

Kuadukan kepada Waki’, guruku, tentang buruknya hafalan

Arahannya: “Tinggalkanlah maksiat.”

Diberitahukannya bahwa ilmu itu cahaya,

Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat.

4. Mempertajam firasat dan prediksi

Syuja’ Al-Karmani berkata:

مَنْ عَمَرَ ظَاهِرَهُ بِاتِّبَاعِ السُّنَّةِ، وَبَاطِنَهُ بِدَوَامِ الْمُرَاقَبَةِ، وَغَضَّ بَصَرَهُ عَنِ الْمَحَارِمِ، وَكَفَّ نَفْسَهُ عَنِ الشَّهَوَاتِ، وَأَكَلَ مِنَ الْحَلاَلِ- لَمْ تُخْطِئْ فِرَاسَتُهُ.

“Siapa yang menyuburkan lahiriyahnya dengan mengikuti sunnah, menghiasi batinnya dengan muraqabah, Menundukkan Pandangannya dari yang haram, menahan dirinya dari syahwat, dan memakan yang halal maka firasatnya tidak akan salah.”

5. Menjadi salah satu penyebab datangnya mahabbatullah (cinta Allah swt).

Al-Hasan bin Mujahid berkata:

غَضُّ البَصَرِ عَنْ مَحَارِمِ اللهِ يُوْرِثُ حُبَّ اللهِ.

Menahan pandangan dari apa yang diharamkan Allah swt akan mewarisi cinta Allah.

Faktor-faktor Penyebab Mampu Menahan Pandangan

Di antara faktor yang membuat seseorang mampu menahan pandangannya adalah:

1. Hadirnya pengawasan Allah dan rasa takut akan siksa-Nya di dalam hati.
2. Menjauhkan diri dari semua penyebab mengumbar pandangan seperti yang telah disebutkan.
3. Meyakini semua bahaya mengumbar pandangan seperti yang telah disebutkan.
4. Meyakini manfaat menahan pandangan.
5. Melaksanakan pesan Rasulullah saw untuk segera memalingkan pandangan ketika melihat yang haram.
6. Memperbanyak puasa.
7. Menyalurkan keinginan melalui jalan yang halal (pernikahan).
8. Bergaul dengan orang-orang shalih dan menjauhkan diri dari persahabatan akrab dengan orang-orang yang rusak akhlaqnya.
9. Selalu merasa takut dengan su’ul khatimah ketika meninggal dunia.


from : http://ridhaallah.wordpress.com

kisah huruf 'T'

Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah, “Tempe-tempe”, Teriaknya.

Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu, “Tahu…Tahu…..Tahu… !” . Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, “Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!”, Timpal Tukang Tempe.

Tukang Tahu Tidak Terima,”Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek…. !” Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, “Teplakkk… !” Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu.

Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe . Tukang Tempe Terjengkang Tumbang!

Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.

Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, “Tidak Takut!!” Tantang Tukang Tahu.

Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan!

Tujuh Tempat Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjerembab.

“Tolong.. Tolong.. Tolong..!”, Teriaknya Terdengar Tinggi. Tetapi Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, ”Tempe .. Tempe .. Tempe ..!! “

Tukang Tahu Tambah Teriak “Tararahu.. Tararahu, Tandingin Tararempe.. Tararempe..” Tukang Tempe Tetep Tengil…

Tanda-tanda Ajal Menjelang

Ada seorang hamba yang begitu taat kepada Tuhan. Sebut saja namanya Fulan. Fulan sangat rajin beribadah. Pendeknya, Fulan ini tak pernah lalai sekalu pun kepada Allah SWT.

Suatu hari ada yang bertemu ke rumah Fulan. Betapa kaget Fulan ketika mengetahui siapa gerangan yang datang bertamu. Tamu itu ternyata Izrail, malaikat pencabut nyawa. Terjadilah tanya jawab antara Fulan dengan tamunya itu.

"Wahai sahabatku, Izrail! Apakah perihal kedatanganmu ke mari adalah atas perintah Tuhan untuk mencabut nyawaku, ataukah hanya kunjungan biasa?"

"Ya, Fulan sahabatku! Kedatanganku kali ini tidak dalam rangka mencabut nyawamu. Kedatanganku ini hanya kunjungan biasa. Kunjungan seorang sahabat kepada sahabatnya."

Mendengar penjelasan Izrail, maka seketika bersinarlah wajah Fulan karena gembiranya. Mereka lalu berckap-cakap sampai tiba saatnya Izrail akan pamit.

"Wahai sahabatku, Izrail! Sebagai tanda persahabatan kita, aku ada harapan kepadamu kiranya engkau tidak berkeberatan untuk mengabulkannya."

"Gerangan apakah permohonanmu itu, hai Fulan sahabatku?"

"Begini, ya Izrail. Jika nanti kau datang lagi kepadaku dengan maksud untuk mencabut nyawaku, maka mohon kiranya engkau mau mengirimkan seorang utusan kepadaku terlebih dahulu. Jika demikian, maka aku ada waktu untuk bersiap-siap menyambut kedatanganmu."

"Oh, begitu? Hai, Fulan, kalau hanya itu permohonanmu, aku kabulkan. Aku berjanji akan mengirimkan utusan itu kepadamu."

Gembiralah Fulan menerima janji Izrail. Rupanya Izrail ini berbaik hati mau mengabulkan harapanku, demikian pikir Fulan.

Demikian kisahnya, waktu pun berjalan.
Tahun berganti tahun.
Tak terasa bahwa pertemuan antara Fulan dengan Izrail telah sekian lama berlalu.
Kehidupan berlangsung tersus sampai suatu ketika Fulan kaget sekali.
Tak disangka-sangka sebelumnya Izrail muncul di rumahnya.
Fulan merasa bahwa kedatangan Izrail ini begitu mendadak, padahal ada komitmen janji Izrail kepadanya.

"Wahai, Izrail sahabatku! Mengapa engkau tak mengirimkan utusanmu kepadaku? Mengapa engkau ingkar janji?"

Dengan tersenyum, Izrail menjawab,

"Wahai Fulan, sahabatku!
Sesungguhnya aku sudah mengirimkan utusanku itu kepadamu, hanya kamu sendiri yang mungkin tidak menyadarinya.
Coba perhatikan punggungmu, dulu ia tegak tetapi sekarang bungkuk.
Perhatikan caramu berjalan, dulu kamu begitu tegap perkasa, sekarang gemetaran dengan ditopang tongkat.
Perhatikan penglihatanmu, dulu ia bersinar sehingga orang luluh kena sorotnya tetapi sekarang kabur dan lemah.
Ya, Fulan, bukankah pikiran-pikiranmu sekarang mudah putus asa padahal ia dulu begitu enerjik dan penuh berbagai harapan?
Tempo hari kamu hanya menginginkan seorang utusan saja dariku, tetapi aku telah mengirimkan begitu banyak utusanku kepadamu"!

Subhanallah, Indahnya Ngarai Sianok!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kali ini, Rohis Smansa ingin membawa pembaca semua ke salah satu objek wisata terkenal di Sumatera Barat, yaitu Ngarai Sianok. Tentunya, membawa disini bukan berarti badan kita benar-benar berada di sana. Badan kita tetap berada di depan tulisan ini, sedangkan hati dan pikiran kita akan kita bawa terbang ke Ngarai Sianok.

Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, dengan Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Tempat ini berjarak sekitar 85 kilometer dari kota Padang, ibukota propinsi Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir sampai Palupuh. Pemandangannya yang sangat indah menjadikan Ngarai Sianok sebagai salah satu objek wisata utama provinsi Sumatera Barat.

Ngarai yang dalamnya sekitar 100 meter ini membentang sepanjang 15 kilometer dengan lebar sekitar 200 meter dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan Pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (Patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam yang dialiri oleh Batang Sianok. Di tepian Batang Sianok ini masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, serta tapir.

Sebagai salah satu objek wisata utama, Ngarai Sianok banyak dikunjungi oleh turis dari dalam maupun luar negeri. Pesona alamnya yang sangat unik mampu membuat orang-orang yang memandangnya berdecak kagum. Sawah, desa, dan pepohonan yang hijau terlihat begitu memukau di dasarnya. Belum lagi populasi kerbau yang sudah memang terkenal di tempat ini sejak zaman kolonial Belanda. Berbagai fotografi dari turis-turis dengan latar belakang objek wisata ini terus bermunculan. Keindahan alam Ngarai Sianok bahkan menginspirasi berbagai pelukis untuk membuat lukisan tentangnya.

Objek lain yang cukup terkenal pada tempat ini adalah sebuah gua yang disebut Lobang Jepang. Lokasi Lobang Jepang dari Ngarai Sianok dibagian atas dan tembus ke Ngarai bagian bawah. Gua ini dibangun oleh rakyat Sumatera Barat secara paksa pada zaman pendudukan Jepang. Benteng Lobang Jepang terdiri dari lorong panjang berliku-liku, ada ruangan rapat, ruangan tidur, ruangan tahanan dan dapur.








Subhanallah, indah banget kan? Kita mesti bersyukur, karena Allah telah menciptakan sebuah bentang alam yang mampu menarik banyak wisatawan itu. Dan tentu, dengan mensyukuri nikmat Allah tersebut, kualitas iman kita akan semakin bertambah. Kita akan semakin menyadari betapa besarnya kekuasaan Allah. Kewajiban kita adalah untuk menjaga dan melestarikan alam ini. Jangan sampai kita menjadi perusak alam sebagaimana yang dikhawatirkan para malaikat dalam QS Al-Baqarah: 30. Tapi hendaknya, kita menjadi seorang khalifah yang mampu berbuat baik di muka bumi ini.

Baiklah, sekian jalan-jalan bersama Rohis Smansa pada kesempatan ini. Mudah-mudahan Rohis Smansa dapat membawa pembaca ke tempat lain di kesempatan berikutnya. Mohon maaf atas segala kesalahan.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kenapa Bergunjing Menghabiskan Pahala Puasa?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Pada malam hari tanggal 11 Agustus 2010, penulis sedang berada di mesjid di lingkungan tempat tinggal penulis. Saat itu penulis sedang mendengarkan ceramah tarawih. Topik ceramah saat itu adalah hal-hal yang merusak pahala puasa. Ada satu hal yang menarik pada saat sang ustadz menyampaikan materi tersebut, yaitu saat sang ustadz menjelaskan tentang bergunjing. Dalam kesempatan ini, penulis akan mencoba membuat sebuah tulisan yang terinspirasi dari materi malam itu.

Gunjing (ghibbah) adalah menceritakan aib/keburukan seseorang kepada orang lain. Perlu ditegaskan, gunjing adalah menceritakan hal yang sebenar-benarnya. Hal ini berbeda dengan fitnah, yaitu menceritakan hal yang dusta. Hukum bergunjing dijelaskan dalam Quran.

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat: 12)

Sedangkan hukum fitnah dijelaskan dalam potongan ayat berikut.

"... Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. ..." (QS Al-Baqarah: 217)

Dari kedua ayat tersebut, antara fitnah dan gunjing sama-sama berbahaya. Namun, bahaya fitnah lebih besar daripada gunjingan. Kedua hal inilah yang sering disalahartikan oleh kebanyakan orang. Ketika mereka sedang menceritakan aib orang lain, mereka tidak merasa bergunjing, melainkan menceritakan yang sebenarnya. Padahal justru itulah yang sebenarnya bergunjing itu.

Kembali ke awal, gunjing adalah salah satu amal yang menghabiskan pahala puasa. Mengapa demikian?

Jika kita baca kembali QS Al-Hujurat: 12, kita akan menemukan bergunjing sama dengan memakan daging saudaramu yang telah mati. Jika kita bergunjing pada saat berpuasa, maka sama saja kita makan pada saat berpuasa, yang berarti?

Walaupun demikian, kita tidak benar-benar makan. Karena itulah, puasa kita tidak batal apabila kita bergunjing. Tapi, karena kita telah melakukan sesuatu yang nilainya sama dengan makan, maka puasa kita akan menjadi sia-sia. Ibarat mengisi air pada ember yang bocor. Air kita isikan, tapi ember itu tidak pernah penuh. Kita telah susah-payah berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tapi tidak ada ganjaran pahala yang kita peroleh.

Oleh karena itu, marilah kita hindari gunjing ini. Tidak terbatas hanya pada saat berpuasa, melainkan kita perlu menghindarinya sepanjang waktu. Jika sifat gunjing ini sudah hilang, maka sifat-sifat buruk lain yang berkaitan juga akan hilang, seperti iri hati dan dengki.

Demikianlah catatan kecil ini. Mohon dimaafkan atas segala kesalahan, karena kesalahan itu berasal dari diri penulis sendiri, sedangkan semua kebenaran bersumber dari Allah SWT.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Menuntut Ilmu

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

1. Bacalah! Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.
2. (Dia) Menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah! Dan Tuhanmu yang Maha Mulia.
4. Yang telah mengajarkan dengan perantara qalam.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.


Kutipan ayat di atas merupakan surah Al-'Alaq, surah ke 96 di Al-Quran, ayat 1-5. Ayat ini merupakan wahyu pertama yang diturunkan Rasulullah SAW, pada saat beliau sedang menyendiri di gua Hira'.

Kata pertama pada ayat ini adalah sebuah kata perintah, iqro' (bacalah). Jika diteliti lebih lanjut, perintah ini ditujukan Allah bukan hanya kepada Rasulullah SAW saja, tapi juga bagi seluruh umat manusia. Apakah makna tersirat dibalik ayat ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita bergerak ke ayat keempat surah ini. Yang telah mengajarkan dengan perantara qalam. Qalam secara bahasa berarti pena. Sedangkan secara istilah, qalam adalah cara untuk menyampaikan sebuah informasi dari suatu pihak ke pihak lainnya. Contoh qalam sangat mudah ditemukan. Buku-buku pelajaran yang berisi ilmu pengetahuan termasuk ke dalam qalam. Tidak terbatas hanya kepada buku, media-media informasi lainnya, seperti koran, majalah, televisi, radio, internet, dan lain sebagainya pun bisa dikategorikan sebagai qalam. Jika kita kaitkan kembali dengan ayat pertama surah tersebut, maka maksud dari perintah iqro' adalah menyuruh manusia untuk belajar. Sedangkan pada ayat kelima, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya, Allah memberikan penegasan terhadap perintah tersebut.

Inti dari kelima ayat tersebut adalah perintah Allah kepada umat manusia agar mau belajar. Kenapa Allah begitu menegaskan perintah ini di dalam Al-Quran?

Well, tujuan utama dari belajar adalah untuk menuntut ilmu. Ketika seseorang sedang belajar, maka dia akan memperoleh sedikit dari ilmu Allah. Ilmu yang sedikit ini terkadang tidak bisa dimanfaatkan. Seseorang akan membutuhkan ilmu yang lebih banyak lagi, agar manfaat dari ilmu itu terus bertambah. Hal ini tidak jarang membuat seseorang pergi merantau dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk mencari ilmu sepanjang hidupnya. Tidak ada kata pensiun untuk mencari ilmu, dan tidak ada batasan dalam mencari ilmu. Selagi sanggup, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya.

Banyak manfaat dari menuntut ilmu. Tapi di antara sekian banyak manfaat tersebut, ada satu manfaat utama dari menuntut ilmu. Seseorang yang berilmu akan lebih berkesempatan untuk merasakan kekuasaan Allah. Sebagai contoh, banyak fenomena-fenomena alam yang tersirat di Quran. Fenomena ini hanya bisa dibuktikan oleh orang-orang yang berilmu. Saat orang-orang berilmu berhasil membuktikan fenomena tersebut, mereka menyadari bahwa kekuasaan Allah itu benar-benar ada dan sangat luas, meliputi langit dan bumi. Hal ini akan meningkatkan keimanan mereka kepada Allah SWT. Selain itu, banyak para ilmuwan yang sebelumnya non muslim menyatakan diri masuk agama Islam setelah berhasil membuktikan kebenaran Quran. Karena itulah, Allah juga mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

"Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat" (QS Al-Mujadillah: 11)

''Seorang yang berilmu (alim) dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi serta oleh ikan-ikan di air. Kelebihan seorang alim atas seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti kelebihan sinar bulan atas sinar bintang-bintang.'' (HR Abu Dawud dan Attirmidzi)

Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha mencari ilmu dalam hidup ini. Tidak hanya ilmu yang bersifat duniawi seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan sebagainya yang kita pelajari, tapi juga ilmu-ilmu keagamaan. Perpaduan yang tepat antara ilmu duniawi dan ilmu keagamaan Insya Allah akan menjadikan seseorang sebagai khalifah yang kuat di dunia dan sebagai hamba Allah yang mendapatkan rahmat di akhirat kelak.

Demikianlah catatan kecil ini. Mohon dimaafkan atas segala kesalahan, karena kesalahan itu berasal dari diri penulis sendiri, sedangkan semua kebenaran bersumber dari Allah SWT.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mubes Rohis Smansa Padang (1 Agustus 2010)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebenarnya ini bukan berita baru, tapi karena blog ini baru launch kemarin, jadi terpaksa baru dibikin sekarang.


Alhamdulillah, Rohis Smansa telah mengadakan mubes (musyawarah besar) pada tanggal 1 Agustus 2010 yang lalu. Sekedar info, mubes adalah sebuah sidang yang diadakan Rohis untuk memilih pemimpin-pemimpin Rohis berikutnya. Pemimpin-pemimpin yang dipilih ini akan memimpin Rohis Smansa selama setahun sampai pemimpin berikutnya dipilih kembali.

Sidang yang dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB itu dihadiri oleh anggota Rohis kelas 10, 11, 12, dan juga alumni. Sidang tersebut menghasilkan keputusan sebagai berikut.

Struktur Kepemimpinan Rohis SMAN 1 Padang periode 2010/2011

Ketua Rohis : Vino Tri Mulia
Ketua BRI : Ahmad Alief Zulfikar
Ketua FA : Mega Liani Putri
Ketua PHBI : M. Juffalyono Wizul
Sekretaris : Annisa Nur Farida
Bendahara : Febby Fledya

Sedangkan untuk departemen-departemen

Departemen Kaderisasi : Faris Elzo Syauqi Arafah
Departemen Jurnalistik : Arfan Gifari

Untuk Departemen Humas dan Departemen SeniOR, pada mubes tersebut belum ditemukan siapa yang patut diamanahkan pekerjaan itu.

Selamat kepada pemimpin yang telah dipilih. Jalankan amanah ini sebaik-baiknya. Amanah ini bukan untuk dipertanggungjawabkan kepada manusia, melainkan untuk dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.

Sekian berita kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.


Assalamu'alaikum warahamtullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, launching blog Rohis!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, setelah menunggu sekian lama, akhirnya blog Rohis ini diluncurkan juga. Blog ini sebenarnya sudah lama dibikin, tapi masih belum sempat juga untuk dipublikasikan. Dan berkat rahmat Allah SWT, blog Rohis SMAN 1 Padang ini akhirnya diluncurkan juga.

Blog ini akan diisi oleh berbagai artikel bermanfaat dari Rohis, seperti artikel dakwah, berita terbaru Rohis, event-event, dan berbagai tulisan lainnya. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk tidak tahu dengan Rohis, karena Insya Allah, blog ini akan selalu di update.

Karena blog ini masih sangat muda, dimohon dukungan dari segenap pihak yang mau ikut berdakwah bersama Rohis SMAN 1 Padang. Mudah-mudahan, Allah memberikan kekuatan kepada kita semua, dan memberkati blog ini, aamiin.

Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, blog Rohis SMAN 1 Padang ini resmi diluncurkan. Selamat menikmati blog ini. :)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

;;